Seperti dikatakan Deni (30), peserta ujian asal Pangkalan Kerinci ini mengakui bahwa lintasan baru lebih sederhana dibanding jalur sebelumnya. Ia merasa tidak ada kesulitan berarti selain sesi u-turn atau putar balik di lintasan.
"Lebih simpel sih karena yang pertama ada beberapa tahapan, tapi yang baru kan cuma itu aja, kesulitannya yang u-turn-nya aja sih," kata Deni usai mengikuti ujian praktik di lokasi. Saat ujian praktik pertama, Deni rupanya gagal di bagian putar balik itu lantaran menurunkan kakinya saat putar balik. Padahal menurut ketentuan, pengendara motor tidak boleh menapaki aspal saat sedang putar balik".
Yang pertama tadi gagal di u-turn, soalnya saya turunin kaki, tapi habis itu dikasih tahu triknya sama petugas, habis itu yang kedua baru bisa," tutur dia lagi.
Hal serupa juga dikatakan peserta lain bernama Anton (22) yang berasal dari Kec. Pangkalan Lesung. Ini kali keduanya mengikuti ujian SIM C, yang pertama saat menggunakan jalur angka 8 dan gagal.
Menurut Anton, lintasan baru ini lebih mudah dilalui, dibanding jalur sebelumnya. "Lebih gampang sih dari trek sebelumnya. Kayak sebelumnya kan ada angka 8, itu banyak patok yang jatuh kan, cuma kalau di sini lebih gampang treknya. Udah pernah coba angka 8, itu gagal haha," kata dia sambil tertawa.
0 comments:
Post a Comment