Suasana
riuh tampak tergambar tat kala seratusan kotak paket Bantuan dari
Kementrian Pariwisata dan ekonomi kreatif (Kemenparekraf) tiba di Kantor
Kelurahan Duri Timur, Kecamatan Mandau, Bengkalis. Saat itu pula
gelombang protes datang dari ribuan warga yang namanya tidak tercantum
dalam daftar penerima.
"Kami lihat ada bantuan yang diangkut mobil patroli polisi ke Kantor
Lurah pagi tadi. Katanya bantuan terdampak Covid dari Kementrian
Pariwisata, tapi anehnya kok hanya sebahagian kecil saja yang dapat,
kami ini warga susah kok tidak dapat. Ada apa ini, siapa yang
mendatanya?,"protes salah seorang warga.
Senada dengan protes itu, Ketua RT 03, RW 02, Dodi Erison mewakili
ratusan warganya juga menuding ketidak beresan sejumlah pihak dalam
mendata dan menyalurkan bantuan itu."Ini sangat tidak adil, kenapa hanya
orang dekat dan kader PKK Kelurahan saja yang dapat, masyarakat lainnya
kok tidak,. Jelas saja masyarakat protes ke RT dan RW. Jika sudah
seperti ini, siapa yang bertanggung jawab,"ujarnya.Dikatakan
Dodi, hal tersebut tentu saja menjadi pukulan telak baginya dan Ketua
RT lainnya dikarenakan tuntutan dan tudingan masyarakat yang miring akan
pendataan penerima paket bantuan tersebut."Mungkin tujuan oknum oknum
itu baik, namun kenyataan yang terjadi dilapangan sangat berbeda. Buat
kecemburuan masyarakat lainnya yang tidak dapat. Lebih baik jangan
dibagikan,"tambahnya.
Lurah Duri Timur, Ramadhani, S.STP saat dikonfirmasi mengaku terkejut
akan paket penyaluran bantuan paket dari Kemenparekraf itu."Kami sama
sekali tidak tau dalam pendataan dan pengusulannya. Yang saya tau, hari
ini saya dihubungi Babhinkamtibmas dan menerima paket bantuan dari
Kementrian. Itu saja,"akunya.
Dari kabar yang beredar dari mulut ke mulut akan bantuan itu, Kader PKK
Kelurahan Duri Timur menjadi sasaran utama kecemburuan masyarakat yang
tidak kebagian jatah paket dari Kemenparekraf itu, disebabkan informasi
yang didapat tidak disebarluaskan ke masyarakat dan Kelurahan hingga
menyebabkan masyarakat yang kebagian hanya berjumlah 105 Kepala Keluarga
(KK) saja se Kelurahan Duri Timur.
Hingga berita ini diturunkan, masyarakat dan Ketua RT yang tidak
mendapatkan jatah tersebut tampak rancu dan kondisi kian mencekam. Adu
argumen dan saling tegang urat leher tak terelakkan. Masyarakat menuding
Ketua RT bersikap pilih kasih akan warganya, sebaliknya Ketua RT juga
tak terima dengan tudingan warga dikarenakan tidak mengetahui siapa yang
mendata dan kriteria masyarakat yang menerima.