Tuesday, September 1, 2020

Di Bengkalis Ricuh, Kedatangan Sembako Kemenparekraf Buat Suasana Duri Timur

  


Suasana riuh tampak tergambar tat kala seratusan kotak paket Bantuan dari Kementrian Pariwisata dan ekonomi kreatif (Kemenparekraf) tiba di Kantor Kelurahan Duri Timur, Kecamatan Mandau, Bengkalis. Saat itu pula gelombang protes datang dari ribuan warga yang namanya tidak tercantum dalam daftar penerima.

"Kami lihat ada bantuan yang diangkut mobil patroli polisi ke Kantor Lurah pagi tadi. Katanya bantuan terdampak Covid dari Kementrian Pariwisata, tapi anehnya kok hanya sebahagian kecil saja yang dapat, kami ini warga susah kok tidak dapat. Ada apa ini, siapa yang mendatanya?,"protes salah seorang warga.

Senada dengan protes itu, Ketua RT 03, RW 02, Dodi Erison mewakili ratusan warganya juga menuding ketidak beresan sejumlah pihak dalam mendata dan menyalurkan bantuan itu."Ini sangat tidak adil, kenapa hanya orang dekat dan kader PKK Kelurahan saja yang dapat, masyarakat lainnya kok tidak,. Jelas saja masyarakat protes ke RT dan RW. Jika sudah seperti ini, siapa yang bertanggung jawab,"ujarnya.
Dikatakan Dodi, hal tersebut tentu saja menjadi pukulan telak baginya dan Ketua RT lainnya dikarenakan tuntutan dan tudingan masyarakat yang miring akan pendataan penerima paket bantuan tersebut."Mungkin tujuan oknum oknum itu baik, namun kenyataan yang terjadi dilapangan sangat berbeda. Buat kecemburuan masyarakat lainnya yang tidak dapat. Lebih baik jangan dibagikan,"tambahnya.

Lurah Duri Timur, Ramadhani, S.STP saat dikonfirmasi mengaku terkejut akan paket penyaluran bantuan paket dari Kemenparekraf itu."Kami sama sekali tidak tau dalam pendataan dan pengusulannya. Yang saya tau, hari ini saya dihubungi Babhinkamtibmas dan menerima paket bantuan dari Kementrian. Itu saja,"akunya.

Dari kabar yang beredar dari mulut ke mulut akan bantuan itu, Kader PKK Kelurahan Duri Timur menjadi sasaran utama kecemburuan masyarakat yang tidak kebagian jatah paket dari Kemenparekraf itu, disebabkan informasi yang didapat tidak disebarluaskan ke masyarakat dan Kelurahan hingga menyebabkan masyarakat yang kebagian hanya berjumlah 105 Kepala Keluarga (KK) saja se Kelurahan Duri Timur.

Hingga berita ini diturunkan, masyarakat dan Ketua RT yang tidak mendapatkan jatah tersebut tampak rancu dan kondisi kian mencekam. Adu argumen dan saling tegang urat leher tak terelakkan. Masyarakat menuding Ketua RT bersikap pilih kasih akan warganya, sebaliknya Ketua RT juga tak terima dengan tudingan warga dikarenakan tidak mengetahui siapa yang mendata dan kriteria masyarakat yang menerima.

0 comments:

Post a Comment